|
Arachely Serena Pramudya 8m with her father Pramudya Eka |
Alun-alun kota Batu ini sengaja di desain sedemikian rupa sebagai sarana
rekreasi, edukasi dan olahraga bagi masyarakat kota Batu dan para
wisatawan. Alun-alun kota Batu merupakan sarana rekreasi yang sangat
terjangkau untuk masyarakat kecil. Tak banyak yang harus saya ceritakan
untuk memuji alun-alun yang baru diresmikan pada awal Mei 2011. Di waktu
siang dan malam hari, anda akan mendapatkan keindahan yang berbeda di
alun-alun kota Batu ini. Baik siang maupun Malam, nuansanya sama
indahnya. .... 8Bulan Serena
Alun-alun Kota Batu menjadi ikon baru pariwisata kota Batu. Alun-alun
ini menjadi satu-satunya alun-alun di Indonesia yang memiliki
Ferris Wheel atau Bianglala. Selain itu, alun-alun Kota Batu juga dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas yang menarik.
Ditengah-tengah
alun-alun terdapat patung apel yang merupakan simbol dari Kota Batu itu
sendiri. Alun-Alun Kota Batu juga memiliki sebuah mini playground untuk
anak-anak. Terletak tepat di depan Plaza Batu, tempat ini juga
memiliki air mancur di salah satu sudut yang menjadi atraksi tersendiri.
Biasanya banyak anak kecil yang bermain basah-basahan di area ini.
Selain itu terdapat juga
no smoking area serta ruang informasi
yang berbentuk strawberry raksasa dan toilet dengan bentuk apel besar.
Di tengah alun-alun terdapat air mancur yang sangat
iconic yang dikelilingi dengan kursi-kursi dimana para pengunjung duduk untuk melepas lelah.
Selain
sebagai tempat rekreasi, alun-alun Kota Batu juga kerap digunakan
sebagai ajang pentas seni. Banyak musisi lokal maupun ibu kota yang
telah menggelar pentas disini, seperti Mulan Jameela, Ahmad Dhani,
d'Masiv, serta para musisi Yogyakarta yang terkumpul dalam Saunine
Orchestra. Menikmati malam Kota Batu yang dingin ditemani dengan taman
lampion yang berwarna-warni akan menjadi keindahan tersendiri pastinya.
Dapat dikatakan bahwa Alun-alun Kota Batu merupakan tempat wisata
gratisan
karena memang Ngalamers tidak perlu mengeluarkan biaya sedikitpun untuk
menikmati fasilitas yang ada disini. Ngalamers hanya perlu membayar
untuk naik bianglala atau untuk membeli makanan kecil yang banyak dijual
oleh pedagang di seputaran alun-alun.
|
Arachely Serena Pramudya 8m with her father Pramudya Eka |
|
Arachely Serena Pramudya 8m with her father Pramudya Eka |
|
Arachely Serena Pramudya 8m with her father Pramudya Eka n Uncle Rifqi Ramadhan Pratama |
|
Arachely Serena Pramudya 8m with her father Pramudya Eka |
|
Arachely Serena Pramudya 8m with her Uncle Rifqi Ramadhan Pratama |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar