Senin, 11 November 2013

ALUN ALUN KOTA BATU

Arachely Serena Pramudya 8m with her father Pramudya Eka
Alun-alun kota Batu ini sengaja di desain sedemikian rupa sebagai sarana rekreasi, edukasi dan olahraga bagi masyarakat kota Batu dan para wisatawan. Alun-alun kota Batu merupakan sarana rekreasi yang sangat terjangkau untuk masyarakat kecil. Tak banyak yang harus saya ceritakan untuk memuji alun-alun yang baru diresmikan pada awal Mei 2011. Di waktu siang dan malam hari, anda akan mendapatkan keindahan yang berbeda di alun-alun kota Batu ini. Baik siang maupun Malam, nuansanya sama indahnya. .... 8Bulan Serena

Alun-alun Kota Batu menjadi ikon baru pariwisata kota Batu. Alun-alun ini menjadi satu-satunya alun-alun di Indonesia yang memiliki Ferris Wheel atau Bianglala. Selain itu, alun-alun Kota Batu juga dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas yang menarik.

Ditengah-tengah alun-alun terdapat patung apel yang merupakan simbol dari Kota Batu itu sendiri. Alun-Alun Kota Batu juga memiliki sebuah mini playground untuk anak-anak.  Terletak tepat di depan Plaza Batu, tempat ini juga memiliki air mancur di salah satu sudut yang menjadi atraksi tersendiri. Biasanya banyak anak kecil yang bermain basah-basahan di area ini. Selain itu terdapat juga no smoking area serta ruang informasi yang berbentuk strawberry raksasa dan toilet dengan bentuk apel besar. Di tengah alun-alun terdapat air mancur yang sangat iconic yang dikelilingi dengan kursi-kursi dimana para pengunjung duduk untuk melepas lelah.

Selain sebagai tempat rekreasi, alun-alun Kota Batu juga kerap digunakan sebagai ajang pentas seni. Banyak musisi lokal maupun ibu kota yang telah menggelar pentas disini, seperti Mulan Jameela, Ahmad Dhani, d'Masiv, serta para musisi Yogyakarta yang terkumpul dalam Saunine Orchestra. Menikmati malam Kota Batu yang dingin ditemani dengan taman lampion yang berwarna-warni akan menjadi keindahan tersendiri pastinya.

Dapat dikatakan bahwa Alun-alun Kota Batu merupakan tempat wisata gratisan karena memang Ngalamers tidak perlu mengeluarkan biaya sedikitpun untuk menikmati fasilitas yang ada disini. Ngalamers hanya perlu membayar untuk naik bianglala atau untuk membeli makanan kecil yang banyak dijual oleh pedagang di seputaran alun-alun.
Arachely Serena Pramudya 8m with her father Pramudya Eka

Arachely Serena Pramudya 8m with her father Pramudya Eka







Arachely Serena Pramudya 8m with her father Pramudya Eka n Uncle Rifqi Ramadhan Pratama



Arachely Serena Pramudya 8m with her father Pramudya Eka


Arachely Serena Pramudya 8m with her Uncle Rifqi Ramadhan Pratama


Tidak ada komentar:

Posting Komentar